MISTERI KERAJAAN GAIB DI POS SAMARANTU DI GUNUNG SLAMET

Konon, penamaan pos ini diambil dari kata samar dan hantu. Hal ini dibenarkan oleh seorang ranger atau penjaga Gunung Slamet bernama Agus.

POS SAMARANTU

Keindahan alam Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan hamparan hutan lindung yang masih asri tidak serta merta menghilangkan sisi misteri yang sudah melekat.

Seperti yang telah diberitakan Solopos.com sebelumnya, Gunung Slamet merupakan gunung yang konon paling angker di pulau Jawa. Menurut kepercayaan penduduk setempat dan pendaki, terdapat kerajaan gaib yang bisa dimasuki melalui gerbang berupa dua pohon besar.

Selain itu, pos 4 di jalur pendakian di Gunung Slamet juga dikenal angker. Saking angkernya, pos tersebut tidak direkomendasikan untuk dijadikan tempat berkemah karena bakal banyak mahkluk gaib yang akan mengganggu. Pos yang dikenal dengan sebutan pos Samarantu ini dikenal paling kental aroma mistisnya.

Konon, penamaan pos ini diambil dari kata samar dan hantu. Hal ini dibenarkan oleh seorang ranger atau penjaga Gunung Slamet bernama Agus. Bahkan seorang pedagang kopi setempat juga mengungkapkan hal yang sama bahwa pos tersebut memiliki aroma mistis yang kuat dan jika melewati pos ini, jangan lupa mengucapkan salam.

Pos Samarantu ini ditandai dengan dua pohon besar yang sejajar menyerupai pintu. Pintu itu dipercaya sebagai pintu masuk kerajaan mahkluk astral. Tak jarang juga mahkluk ini menunjukan wujudnya yang samar-samar. Tak sampai disitu, beberapa pendaki mengaku ketika turun dari gunung Slamet menuju basecamp Bambangan, pendaki seakan seperti jalan ditempat.

Sosok anak kecil yang bermain di pos 1 juga sering terlihat di bangunan berbentuk pondok, tempat biasanya para pendaki beristirahat. Bu Brahma, salah satu warga lokal yang menjadikan rumahnya sebagai rumah peristirahatan bagi para pendaki menjelaskan bahwa mistisnya Gunung Slamet disebabkan karena aktivitas warganya sendiri.

Banyak warga yang menginginkan ‘slamet’ atau selamat seperti nama gunung tersebut sehingga banyak doa maupun sesajen yang diberikan warga agar gunung tersebut tidak meletus. Selain itu, banyaknya warga yang melakukan pertapaan di sejumlah petilasan yang ada di Gunung Slamet untuk mencari wangsit supaya memperoleh jalan dan berkah untuk pekerjaan yang dilakukan.

Kepercayaan ini muncul sejak adanya ramalan Jayabaya yang meramalkan jika Gunung Slamet meletus, otomatis akan membelah pulau Jawa. Ramalan ini telah ada sejak zaman Kerajaan Kediri dan masih dipercaya oleh penganut kejawen atau kepercayaan tradisi Jawa kuno hingga sekarang.

Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment