[LENGKAP] SEJARAH SENAM LANTAI DAN TEKHNIKNYA

Senam lantai adalah kegiatan olahraga yang cara gerakan dan bentuk latihannya dilakukan di lantai, sesuai dengan namanya. Senam lantai merupakan satu
SEJARAH SENAM LANTAI DAN TEKHNIKNYA

Senam lantai adalah kegiatan olahraga yang cara gerakan dan bentuk latihannya dilakukan di lantai, sesuai dengan namanya. Senam lantai merupakan satu di antara jenis cabang olahraga senam yang cukup populer di dunia.

Olahraga tersebut bisa dilakukan siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.

Sesuai namanya, senam lantai dilakukan di atas permukaan lantai dengan menggunakan alas. Adapun alas yang biasa digunakan ialah berupa matras.

Adanya matras tersebut sebagai alat bantu utama yang berfungsi untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Hal itu dikarenakan saat melakukan gerakan senam sering bersentuhan dengan lantai.

Dalam praktiknya, senam lantai banyak menggunakan gerakan, seperti berguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau untuk melompat ke depan atau belakang.

Gerakan senam lantai tersebut bisa dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Pada umumnya, di dalam pertandingan resmi, senam lantai dilakukan di atas lantai yang memiliki ukuran 12×12.

Untuk memahami lebih dalam perihal senam lantai, kamu bisa membaca sejarah adanya olahraga tersebut, terutama di Indonesia.

Melansir buku Pendidikan Jasmani, pada pertandingan senam lantai, terdapat rangkaian gerakan yang terbagi ke dalam dua bagian, yaitu gerakan bebas dan gerakan wajib. Gerakan bebas dinilai dari apa yang dilakukan peserta, sedangkan gerakan wajib dilihat dari keseimbangan, kekuatan, lompatan, salto, dan lainnya. 

Di sisi lain, senam lantai diperkirakan telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Lalu pada 1776, senam lantai mulai dimasukkan ke dalam pendidikan sekolah. 

Di tahun yang sama, seorang bernama Johan Christian Fedrich Gathmuts menciptakan gerakan senam lantai yang sistematis. Berkat jasanya, ia dinobatkan sebagai bapak senam dunia. 

Di Indonesia, senam mulai berkembang di awal 1900-an pada masa penjajahan Belanda. Senam ini pun diajarkan di sekolah. Pada 1963, dibentuk organisasi Persani (Persatuan Senam Indonesia) yang membina para atlet senam. 

Setelah itu, mulai muncul macam-macam senam seperti senam lantai, senam aerobik, dan lainnya. Untuk senam lantai sendiri terdiri dari berbagai macam gerak, yaitu: 

Berguling ke Depan 

Berguling ke Depan

Gerakan ini dimulai dengan tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang. Ada beberapa variasi dari berguling ke depan, yaitu guling depan kaki ditekuk, guling depan kaki lurus, guling depan split, dan lainnya. 

Berguling ke Belakang 

Berguling ke Belakang

Gerakan ini dimulai dari pinggul, pinggang bagian belakang, punggung, kepala bagian belakang, dan kaki. Variasi guling ke belakang adalah guling belakang kaki ditekuk, guling belakang kaki lurus, guling belakang awalan kaki lurus, dan lainnya. 

Sikap Lilin 

Sikap Lilin

Gerakan ini tentu sudah tidak asing lagi. Sikap lilin diawali dengan posisi berbaring, kemudian kedua kaki diangkat membentuk sudut 90°, setelah itu pinggang diangkat dan diangkat oleh tangan. Gerakan ini menggunakan otot perut dan melatih kelenturan. 

Gerakan Handstand 

Gerakan Handstand

Gerakan ini adalah sikap berdiri menggunakan tumpuan kedua telapak tangan. Handstand melatih kemampuan kelincahan, kelenturan, dan kekuatan tubuh.

Sejarah Senam Lantai

Adanya olahraga senam lantai belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, senam lantai diperkirakan telah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar di seluruh dunia. Perkembangan olahraga ini sangat pesat hingga akhirnya mempunyai banyak cabang, satu di antaranya adalah senam lantai.

Sementara, awal masuknya senam di Indonesia ialah pada 1912, saat masa penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam tersebut bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan kebugaran jasmani sebagai satu di antara mata pelajaran wajib di sekolah.

Senam yang pertama kali dikenalkan pada waktu itu adalah senam versi negara Jerman. Senam dari Jerman tersebut lebih menekankan berbagai gerakan yang kaya akan alat pendidikan.

Pada 1916, senam versi Jerman ini diubah dengan memakai sistem dari Swedia. Dalam sistem dari Swedia tersebut lebih menekankan menfaat gerakan senam.

Di sisi lain, penemu sistem senam lantai tersebut ialah seorang perwira kesehatan yang berasal dari angkatan laut kerajaan Belanda bernama Dr. H. F. Minkema.

Melalui Minkema inilah sejarah perkembangan senam lantai di Indonesia mulai menyebar ke beberapa wilayah. Tak hanya itu, pada 1918, Minkema juga membuka kursus senam Swedia tersebut.

Dengan makin populernya olahraga senam, didirikanlah sebuah organisasi dengan tujuan membina para atlet senam berbakat. Organisasi tersebut dibentuk pada tanggal 14 Juli tahun 1963 dan diberi nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia).

Baru pada 1964, Indonesia kali pertama ikut serta dalam perlombaan senam lantai bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces).
Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment