Zaman dahulu kala tersebutlah seekor anjing pemburu yang sudah malang melintang pengalamannya, namun sayang dia kini sudah tua tidak selincah dan setangkas dulu lagi.
Dia berlari dengan semangatnya yang masih menggebu-gebu mengejar mangsa buruannya seekor babi hutan muda. Begitu cepat dia berlari menguras semua tenaga dan pikiran untuk dapat mengejar sang babi hutan yang menjadi target buruannya kali ini.
Namun sang babi hutan pun dengan cepat berlari, tidak lagi menghiraukan keadaan sekelilingnya dia berlari dan terus berlari tidak ada yang bisa menghalanginya, bak sebuah peluru yang keluar dari muncung senjata melesat lurus, semua yang ada didepannya ditabraknya tidak ampun lagi.
Melihat sang buruan berlari membabi buta, sang anjing tua pun dengan sisa tenaganya menambahkan kecepatan lari, dan akhirnya usahanya membuahkan hasil yang tepat sekali.
Walaupun dibayar dengan nafas yang tersengal-sengal dan hampir habis semua tenaganya, maklum sudah tua tidak mampu lagi berlari seperti dulu ketika masih muda.
Dengan sekali lompat sang anjing telah menerjang sang babi hutan. Sang babi pun terpelanting berguling-guling diatas tanah segera saja sang anjing tua menerkam digigitlah kuping sang babi hutan dari atas badannya.
Tetapi apa yang terjadi selanjutnya sang babi hutan bukannya berteriak kesakitan malah tertawa-tawa cekakak-cekikik dan berkata, "lepaslah hai sang anjing tua! aku geli! geli sekali dengan gigitan mulut ompongmu."
"Huah!huahahahahahaha! berhentilah! berhentilah!!" sang buruan tertawa-tertawa terus tidak berhenti selama sang anjing tua itu masih mengigitnya.
Benar saja apa yang dikatakan sang babi hutan sang anjing pemburu tua sudah tidak mempunyai gigi-gigi tajam dan taring tajamnya.
Semuanya telah tanggal dari mulutnya, yang ada sang babi buruannya menjadi tertawa kegelian ketika sang anjing tua mengigitnya, lucu sekali bukan kejadian ini.
Sang babi hutan terus meronta dan meronta dan akhirnya sang anjing tua pun tidak dapat melawan tenaga muda yang dimiliki sang buruan babi hutan. Lepaslah sudah sang buruan dari cengkramannya, segera saja sang babi hutan itu kabur berlari meninggalkan tempat itu kembali kehutan.
Dan tidak lama kemudian sang tuan pemburu pun datang serta melihat sang anjing tua miliknya sedang asyik-asyik tiduran istirahat diatas tanah berumput tidak jauh dari tempat tadi dia bergulat dengan sang babi hutan buruan.
Meledaklah amarah sang tuan pemburu, caci-maki keluar dari mulutnya dengan ujung jarinya dia tunjuk-tunjuk ke muka sang anjing tua yang sudah tidak berdaya lagi.
Si anjing tua hanya bisa berkata, "Maafkan saya yang sudah tua ini! namun tuan jangan terlalu menyalahkan saya sedemikian rupa, saya masih punya semangat seperti ketika saya masih muda, namun siapa yang bisa melawan umur tua dan waktu." anjing tua berkata sambil matanya menatap sang tuan pemburu dengan haru.
"Mungkin tuan juga melihat betapa aku bekerja keras dan berpikir keras untuk semua ini, tetapi janganlah tuan hanya bisa mencela keadaanku sekarang ini."
Hargailah kerja keras seseorang ketimbang menghina keadaannya saat ini. Hargailah usaha dan kerja keras orang lain.