[LENGKAP] Kerajaan Banjar : Sejarah, Letak, Raja, Kehidupan, Kejayaan, Kemunduran, dan Peninggalan

Islam datang ke Kalimantan pada abad ke 15. Suatu ketika, Raden Paku atau Sunan Giri berlayar ke pulau Kalimantan dan mendarat di pelabuhan Banjar. Kedatangannya sebagai muballigh sambil membawa barang dagangannya dengan tiga buah kapal. Kedatangan Sunan Giri ke Kalimantan diperkirakan pada tahun 1470 M. Pada akhir abad ke 15, orang-orang Islam dari Jawa telah banyak menetap di Kalimantan. Berita-berita tentang agama Islam semakin tersiar dikalangan penduduk, baik melalui pendatang (pedagang dan muballigh) maupun orang-orang Kalimantan sendiri yang pernah menyinggahi Jawa, terutama Jawa Timur. Itu sebabnya maka kisah-kisah tentang Wali Songo menjadi buah bibir penduduk Kalimantan. Pelan tapi pasti Agama Islam telah dikenal oleh seluruh penduduk.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Banjar

Islam datang ke Kalimantan pada abad ke 15. Suatu ketika, Raden Paku atau Sunan Giri berlayar ke pulau Kalimantan dan mendarat di pelabuhan Banjar. Kedatangannya sebagai muballigh sambil membawa barang dagangannya dengan tiga buah kapal. Kedatangan Sunan Giri ke Kalimantan diperkirakan pada tahun 1470 M.

Pada akhir abad ke 15, orang-orang Islam dari Jawa telah banyak menetap di Kalimantan. Berita-berita tentang agama Islam semakin tersiar dikalangan penduduk, baik melalui pendatang (pedagang dan muballigh) maupun orang-orang Kalimantan sendiri yang pernah menyinggahi Jawa, terutama Jawa Timur. Itu sebabnya maka kisah-kisah tentang Wali Songo menjadi buah bibir penduduk Kalimantan. Pelan tapi pasti Agama Islam telah dikenal oleh seluruh penduduk.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Banjar

Pada masa itu, kalimantan Selatan masih dibawah Kerajaan Daha, yang pada saat itu dipimpim oleh Pangeran Sukarama. Ia mempunyai tiga orang anak; Pangeran Mangkubumi, Pangeran Tumenggung dan Putri Galuh. Peristiwa kelahiran Kerajaan Banjar bermula dari konflik yang ada di dalam Istana Daha. 

Konflik terjadi antara Pangeran Samudera sebagai pewaris sah Kerajaan Daha, dengan pamannya Pangeran Tumenggung. Seperti dikisahkan dalam Hikayat Banjar, ketika Raja Sukarama merasa sudah hampir tiba ajalnya, ia berwasiat, agar yang menggantikannya nanti adalahcucunya Raden Samudera.

Tentu saja keempat anaknya tidak setuju dengan sikap ayahnya itu, terlebih Pangeran Tumenggung yang sangat berambisi. Setelah Sukarama wafat, jabatan dipegang oleh anak tertua, yakni Pangeran Mangkubumi. Waktu itu, Pangeran Samudera baru berumur 7 tahun. 

Pangeran Mangkubumi tak terlalu lama berkuasa, karena ia dibunuh oleh pengawalnya yang berhasil dihasut oleh Pangeran Tumenggung. Dengan meninggalnya Pangeran Mangkubumi, maka Pangeran Tumenggung naik tahta.

Pada saat itu, Pangeran Samudera menjadi musuh besar Pangeran Tumenggung. Oleh karena itu ia memilih meninggalkan istana dan menyamar menjadi nelayan di Pelabuhan Banjar. Namun, keberadaanya diketahui oleh Patih Masih yang menguasai Bandar. Karena tidak mau daerahnya (Patih Masih) terus menerus mengantar upeti ke Daha kepada Pangeran Tumenggung, maka Patih Masih mengangkatnya sebagai Raja.

Dalam sejarah Daha, tersebutlah seorang perdana menteri yang cakap, bernama Patih Masih. Walau tak sebesar Patih Gajah Mada, ia mampu mengendalikan pemerintahan dengan teratur dan maju. Patih ini banyak bergaul dengan pendatang-pendatang di Pelabuhan Bandar. Disanalah ia bergaul dengan Muballigh Islam yang datang dari Tuban dan Gresik. 

Dari para Muballigh ini ia mendengar kisah tentang Wali Songo dalam mengemban Kerajaan Demak dan dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur. Bagi Patih Masih, kisah tersebut sangat fantastik, mengagumkan. Seiring berjalannya waktu, dari pergaulannya ini, ia akhirnya memeluk Islam.

Atas bantuan Patih Masih, Pangeran Samudera dapat menghimpun kekuatan dan memulai menyerang Pangeran Tumenggung. Tetapi peperangan terus berlangsung secara seimbang. Patih mengusulkan untuk meminta bantuan Demak. Sultan Demak bersedia membantu Pangeran Samudera asal nanti masuk Islam. 

Lalu sultan Demak mengirimkan bantuan seribu orang tentaranya (sumber lain mengatakan berjumlah 40.000 tentara, dengan jumlah 1.000 kapal, masing-masing kapal memuat 400 prajurit). Atas bantuan itu, kemenangan ada di pihak Pangeran Samudera. 

Sesuai dengan janjinya, ia beserta seluruh kerabat keraton dan penduduk Banjar menyatakan diri masuk Islam. Setelah masuk Islam, ia diberi nama Sultan Suryanullah atau Suriansyah, yang dinobatkan sebagai raja pertama Kerajaan Banjar.

Lokasi / Letak Kerajaan Banjar

Lokasi / Letak Kerajaan Banjar

Pangeran Antasari yang terkenal sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia adalah sultan Kerajaan Banjar ternyata. Beliau memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan rakyat Banjar. Walaupun masa kejayaan Banjar sudah terdeteksi sejak pemerintah Sultan Suriansyah, tetapi Pangeran Antasari nggakkalah penting perannya.

Runtuhnya Kerajaan Banjar sebenarnya bukan akhir dari kerajaan ini secara menyeluruh. Setelah itu sudah tidak ada lagi alias tinggal kenangan, karena pemerintah Indonesia di tanggal 24 Juli 2010 membangun kembali Banjar dalam bentuk kesultanan yang disebut dengan Kesultanan Banjar.

Secara politik, Kesultanan Banjar ini tidak memiliki wilayah kekuasaan, hanya dihidupkan kembali laykanya Keraton Solo yang eksis sampai sekarang. Kesultanan Banjar ini kini menjadi bagian dari Kaliman Selatan. Harusnya gitu ya biar lestari. Bersyukurlah bangsa kalian masih menghargai sejarah.

Raja - raja Kerajaan banjar

Kerajaan Banjar eksis dengan pimpinan yang sangat berkompeten di bidang pemerintahan. Raja-raja yang menduduki tahta kerajaan pun tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Bahkan raja terkenal sekaligus pendiri kerajaan, Pangeran Samudra, pun berhasil membawa pintu kejayaan di awal pemerintahannya.

Raja - raja Kerajaan banjar

1. Pangeran Samudra (1526 – 1545)

Dia adalah raja pertama Kerajaan Banjar yang terkenal dengan taktik yang cerdas. Berbagai strategi dilakukan untuk mengenalkan Kerajaan Banjar di dunia. salah satunya adalah dengan melakukan perluasan wilayah kekuasaan.

Awalnya, agama Pangeran Samudra bukan Islam. Namun setelah menjadi raja Banjar, dia memeluk agama Islam. Sebagai buktinya, ada salah satu peninggalan sejarah Kesultanan Banjar yang berupa masjid Sultan Suriansyah (diambil dari nama gelar saat dia menjadi raja).

2. Sultan Rahmatullah ( 1545-1570)

Belum ada sumber sejarah lengkap untuk mengungkap tentang masa pemerintahan Sultan Rahmatullah sebagai raja kedua Kerajaan Banjar ini. Namun kalian wajib tahu kalau raja kedua Banjar ini adalah anak dari Sultan Suriansyah.

3. Sultan Hidayatullah (1570 – 1595)

Sesuai dengan silsilah raja-raja pada umumnya, setelah raja mangkat (mati), maka yang akan menjadi penerus mahkota adalah putranya. Begitu pun setelah Sultan Rahmatullah meninggal, maka Sultan Hidayatullah, sang putra, pun yang sudah pasti menggantikan. Begitu pun dengan diangkatnya Sultan Hidayatullah ini sebagai raja setelah Rahmatullah.

4. Sultan Mustain Billah ( 1595 – 1620)

Nama lain beliau adalah Pangeran Kecil. Di masa pemerintahannya, ibukota Kerajaan Banjar dipindahkan ke daerah Kayutangi di Martapura,. Pemindahan ini bukantanpa sebab, melainkan memang karena sebuah penyerangan yang dilakukan oleh Belanda.

5. Ratu Agung (1620 – 1637)

Dia adalah ratu kelima selanjutnya yang menduduki tahta Kerajaan Banjar. Nah yang perlu kalian ketahui adalah bahwa Ratu Agung ini adalah putra Marhum Penembahan yang saat menjadi raja memiliki gelar Sultan Inayatullah.

6. Sultan Saidullah (1637 – 1642)

Dia adalah putra kedua dari Sultan Mustain Billah. Bergelar sebagai Sultan Saidullah, Sultan dengan nama asli Pangeran Dpati Anom 1. Karena kehebatannya memimpin perang, gelarnya pun ditambah, yakni dijuluki sebagai Pangeran Darat.

7. Adipati Halid (1642 – 1660)

Adipati Halid atau Pangeran Dipati Mangkubumi menjabat setelah setelah Pangeran Dipati Anta-Kusuma wafat. Dilihat dari silsilah kerajaan, Pangeran Dipati Anta-Kasuma ini adalah paman dari Pangeran Darat.

Lalu Adipati Halid ini adalah paman tiri dari Pangeran Dipati Anta-Kasuma. Lalu, kenapa nggak putra mahkota aja yang jadi raja? ya, Adipati Halid ini hanya menggantikan saja, sampai mirullah Bagus Kesuma (putra Sultan Saidullah) dewasa. Lebih tepatnya, Adipati Halid disebut sebagai wali sultan.

8. Amirullah Bagus Kesuma (1660 – 1663)

Nah, baru deh kalau sudah cukup umur, putra mahkota diangkat menjadi raja, menggantikan ayahnya. Amirullah Bagus Kesuma akhirnya menjaid raja kerajaan Banjar.

9. Pangeran Adipati Anum (1663 – 1679)

Padahal yang menunggu-nunggu Amirullah Bagus Kesuma menjadi raja sangatlah banyak. Tapi nasibnya, baru menjadi raja 3 tahun saja, Pangeran Adipati Anum sudah melakukan serangan.

Serangan-serangan besar pun dilakukan hingga membuat pusat pemerintahan Kerajaan Banjar dipindah ke Banjarmasin. Ternyata ada saja yang menjadi penyebab pertengkaran perebutan tahta raja.

Saat menjadi raja, Pangeran Adipati Anum ini bergelar Sultan Agung. Ada Suku Biaju dan Pangeran Aria Wiraraja yang setia mendampinginya dalam mengatur Kerajaan Banjar yang kini pindah di Banjarmasin.

10. Sultan Tahlilullah (1679 – 1700)

Dia dijuluki Raja Kayu Tangi karena pemerintahan Kerajaan Banjar dipindah lagi ke daerha Kayu Tangi. Liciknya, dia merebut kekuasaan dengan melakukan pembunuhan trehadap raja sebelumnya beserta anaknya, sehingga tidak ada putra mahkota yang dilangkahi.

11. Sultan Tahmidullah (1700 – 1734)

Kalian bisa menyebutnya dengan Sultan Tahlilullah 2 yang memiliki gelar sebagai Sultan Kuning. Dia memiliki dua orang putra mahkota yang digadang-gadang sebagai raja penerusnya kelak, yakni Sultan Ilhamullah dan Sultan Tamjidullah.

12. Pangeran Tamjid (1734 – 1759)

Dia memiliki gelar sebagai Sultan Sepuh atau Panembahan Baradualam. Raja Kerajaan Banjar yang satu ini sangat memegang teguh ajaran ennek moyang dengan menjaga silsilah asli kerajaan, yakni Banjar harus dipimpin oleh putra mahkota keturunan raja pendiri.

13. Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah(1761 – 1801)

Kerajaan terus dipegang oleh keturunan selanjutnya. Saat belum dewasa, maka akan diangkat seorang Wali Sultan. Seperti Pangeran Nata Dilaga yang diangkat sebagai wali sultan karena putera Sultan Muhammad Aliuddin ini belum dewasa.

14. Sultan Suleman Al Mutamidullah (1801 – 1825)

Berlanjut lagi, putra dari Sultan Tahmidullah kemudian naik tahta pada tahun 1801, setelah Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah. Dia adalah putra sulung dari permaisuri pertama Sultan Tahmidullah.

15. Sultan Adam Al Wasik Billah (1825 – 1857)

Sultan Tamjidullah II ini sebelumnya adalah seorang mangkubumi atau bupati. Tapi saat menjadi raja, jabatan sebelumnya belum ada yang menggantikan. Makanya pas jadi raja, jabatannya juga masih sebagai mangkubumi.

Hal tersebut menjadikan sebuah propaganda. Keributan pun terjadi di area kerajaan. Sultan tidak boleh merangkap menjadi mangkubumi. Makanya terjadi kericuhan di dalam kerajaan.

16. Pangeran Tamjidillah (1857 – 1859)

Dia adalah putra mahkota dari raja sebelumnya, Sultan Adam Al Tamsik. Namun sayangnya, pemerintahan raja ini hanya berlangsung 2 tahun saja. Masa itu, Belanda sudah masuk Indonesia untuk menjajah, hingga jabatannya berakhir karena fitnah Belanda.

17. Pangeran antasari (1859 – 1862)

Wah ini ni raja terkenal atau yang paling terkenal di Kerajaan Banjar. Di mana raja yang satu ini masuk dalam kategori pahlawan nasional yang membantu memerdekakan Indonesia. Pangeran Antasari ini bergelar Panembahan Amir Oeddin Khalifatul Mu’mina.

Pangeran Antasari ini adalah putra dari Pangeran Mashud. Saat pemerintahan beliau, Kerajaan Banjar berpusat di Bakumpai melebar ke Tanah Dusun. Ada Tumenggung Surapati yang menjadi abdi tangan kanan Pangeran Antasari dalam memerintah Banjar dan berjuang mengusir penjajah.

18. Sultan Muhammad Seman ( 1862 – 1905 )

Setelah Pangeran Antasari wafat di tahun 1862, tahta Kerajaan Banjar kemudian dipegang oleh Sultan Muhammda Seman. Dia adalah putra dari Pangeran Antasari dengan gelar Raja Pagustian.

Daun jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sultan Seman ini pun mewarisi jiwa nasonalisme Pangeran Antasari. Dia memperkuat militer kerajaan untuk mengusir Belanda dari Indonesia hingga harus gugur di medan perang di tahun 1905.

Dengan gugurnya Sultan Muhammad Seman, maka berakhirlah Kerajaan Banjar. Namun setelah itu ada Sultan Haji Khairul Saleh Al Mu’tashim Billah. Dia diangkat sebagai raja di tahun 2010. Walaupun Kerajaan Banjar sudah hancur, namun rakyat banjar menganggap Sultan Haji adalah raja Banjar.

Kehidupan Kerajaan Banjar

Kehidupan Kerajaan Banjar

Kehidupan Politik

Bentuk pemerintahan Banjar sejak berdirinya sudah dipengaruhi oleh Kerajaan Demak. Merupakan konsekuensi logis jikalau kerajaan A dapat memdirikan kerajaan dengan bantuan Kerajaan B, maka Kerajaan B turut mempengaruhi bentuk dan jalannya pemerintahan Kerajaan A.

Walaupun dalam bentuk pemerintahan dibangun menurut model Jawa, raja dalam kekuasaannya tidaklah semutlak (seabsolut) raja-raja jawa. Disamping keturunan, kekayaan juga faktor yang menentukan dalam kedudukan raja. 

Pada hakekatnya pemerintah bersifat aristokratis, yang dikuasai oleh para bangsawan, yang mana raja hanya sebagai simbol pemersatu belaka.

Sultan dalam Kerajaan Banjar merupakan penguasa tertinggi , yang mempunyai kekuasaan dalam masalah politik dan keagamaan. Dibawah sultan ada Putera Mahkota yang dikenal dengan sebutan Sultan Muta. 

Ia tidak mempunyai jabatan tertentu tetapi pembantu Sultan. Disamping Sultan, terdapat sebuah lembaga Dewan Mahkota yang terdiri dari kaum bangsawan dan Mangkubumi.

Mangkubumi adalah pembantu sultan yang mempunyai peranan besar dalam roda pemerintahan. Mangkubumi di dalam pemerintahan didampingi menteri Panganan, Menteri Pangiwa dan Menteri Bumi dan dibantu lagi oleh 40 orang menteri Sikap. Tiap-tiap menteri Sikap mempunyai bawahan sebanyak 100 orang.

Kehidupan Sosial & Ekonomi

Dalam masyarakat Banjar terdapat susunan dan peranan sosial yang berbentuk segi tiga piramid. Lapisan teratas adalah golongan penguasa yang merupakan golongan minoritas. 

Golongan ini terdiri dari kaum bangsawan, keluarga raja. Lapisan tengah diisi oleh para pemuka agama yang mengurusi masalah hukum keagamaan dalam kerajaan. Sementara golongan mayoritas diisi oleh para petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya.

Perkembangan perekonomian di Kalimantan Selatan mengalami kemajuan yang pesat pada abad-16 sampai abad-17. Banjarmasin menjadi kota dagang yang sangat berarti untuk mencapai suatu kemakmuran kerajaan. 

Kalimantan Selatan juga memiliki perairan yang strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Dalam perdagangan, lada merupakan komoditas ekspor terbesar dalam Kerajaan Banjar.

Dalam hal industri, Kerajaan Banjar juga menghasilkan besi dan logam. Industri logam dan besi ini terdapat di daerah Negara. Kemampuan dan keahlian mereka mencor logam seperti perunggu, yang dapat menghasilkan bermacam barang-barang untuk di ekspor. 

Sejak abad ke-17 daerah Negara terkenal dengan pembuatan kapal dan peralatan senjata lainnya, seperti golok, kapak, cangkul dan lain-lain. Selain itu, keahlian membuat kendi sebagai bentuk kerajinan yang telah berkembang turun-temurun sebagai sambilan disamping bertani. Kemudian dikenal juga usaha-usaha pertukangan, seperti tukang gergaji papan dan balok, tukang sirap, dan lain sebagainya.

Kehidupan Budaya

Orang-orang Banjar terdiri dari tiga golongan, yaitu kelompok Banjar Muara (Suku Ngaju), Kelompok Banjar Batang Banyu (Suku Maanyan), dan Kelompok Banjar Hulu (Suku Bukit). 

Dalam setiap kurun Sejarah, Kebudayaan Banjar mengalami pergeseran dan perubahan-perubahan hingga coraknya berbeda dari zaman ke zaman. Ini merupakan manifestasi dari cara berpikir sekelompok manusia di daerah ini dalam suatu kurun waktu tertentu.

Dalam rentetan peristiwa sejarah, kita dapatkan bahwa masyarakat Banjar dimulai dari percampuran budaya melayu dengan budaya bukit dan maanyan sebagai inti, kemudian membentuk kerajaan Tanjung Pura dengan agama Buddha. 

Yang kedua, percampuran kebudayaan pertama dengan kebudayaan Jawa, yang mana budaya Maanyan, Bukit, dan Melayu menjadi inti, yang kemudian membentuk Kerajaan Negara Dipa dengan agama Buddha. Yang ketiga, adalah perpaduan dengan kebudayaan Jawa yang membentuk kerajaan Negara Daha dengan agama Hindu. 

Yang terakhir, lanjutan dari Kerajaan Daha dalam membentuk kerajaan Banjar Islam dan perpaduan suku Ngaju, Maanyan dan Bukit. Dari perpaduan yang terakhir inilah akhirnya melahirkan kebudayaan yang ada dalam Kerajaan Banjar.

Masa Kejayaan Kerajaan Banjar

Masa Kejayaan Kerajaan Banjar

Pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah inilah pusat Kesultanan Banjar dipindahkan ke Kayuwangi, Martapura. Kesultanan Banjar mengalami masa kejayaan pada abad ke-17, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (1595-1620), Sultan Inayatullah (1620-1637), dan Sultan Saidullah (1637 – 1642).

Ketika Belanda datang dan menimbulkan kekacauan, Kesultanan Bajar mengalami kerugian. Akibatnya, ibukota kerajaan dipindahkan ke Amuntai, kemudian ke Tambangan, dan Batang Banju. 

Sebenarnya VOC sudah datang ke Banjar sejak 1606 untuk meminta monopoli lada namun usaha mereka belum terwujud. Baru setelah adanya kontrak yang ditandatangani Belanda dan Syahbandar Kesultanan Banjar pada 1635 perdagangan lada dimonopoli oleh Belanda. 

Setelah perjanjian antara VOC dengan Sultan Martapura ditandatangani, perlawanan terhadap Belanda menurun.

Masa Kemunduran Kerajaan Banjar

Masa Kemunduran Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar mengalami kemajuaan sebagai dampak dari diaktikannya wilayah kerajaan ini sebagai pelabuhan bebas, tetapi sebaliknya kehadiran unsur asing didaerah itu juga dapat mengakibatkan perpecahan di kalangan istana. 

Kehadiran pihak Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang ikut campur dalam urusan adat kerajaan adalah bukti bahwa unsur asing yang hadir dalam Kerajaan Banjar nantinya akan memunculkan perpercahan dikalangan istana. 

Keterlibatan unsur asing dalam urusan istana juga merupakan salah satu penyebab utama meletusnya perang antara Kerajaan Banjar dengan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Awal mulanya Kerajaan Banjar memiliki hubungan yang cukup baik dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda, akan tetapi dengan ikut campurnya pemerintah kolonial dalam urasaan kerajaan mengakibatkan memanasnya hubungan diantara kedua belah pihak yang pada akhirnya akan menyebabkan pertempuran untuk mempertahankan kekuasaan di wilayah Kalimantan Selatan. Dalam sejarah pertempuran tersebut dikenal sebagai “Perang Banjar”.

Perlawanan Kerajaan Banjar berlangsung dalam dua tahap, yang pertama berlangsung dari tahun 1859-1863, sedangkan perlawanan tahap kedua berlangsung dari tahun 1863-1905. 

Peperangan yang berlangsung hampir setengah abad lamanya berakhir dengan kekalahan di pihak Kerajaan Banjar. Dengan terpatahkannya perlawanan rakyat Banjar pada tahun 1905, maka hal ini menandai runtuhnya era dari Kerajaan Banjar yang telah berdiri sejak tahun 1520.

Peninggalan Kerajaan Banjar

Candi Agung Amuntai ( 1400 M )

Peninggalan-peninggalan bersejarah awal dari kehidupan zaman dulu yang menjadi peradaban kuno,di kalimantan selatan yang condong berkebudayaan sungai yang masih melekat sampai sekarang,peninggalan dari kebudayaan pada awal perang banjar sampai terbentuknya kerajaan banjar. 

Candi Agung Amuntai ( 1400 M )

salah satu peninggalan bersejarah di kalimantan selatan antara lain Candi Agung. candi agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negaradipa yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Banjarmasin. 

Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negaradipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga aliran Sungai, Tabalong, Balangan, dan Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Surianata dan Putri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat. Negaradipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai.

Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu. Kondisinya masih sangat kokoh. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. 

Batu yang digunakan untuk mendirikan candi ini pun masih terdapat disana. Batunya sekilas mirip sekali dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya, lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa. Situs Candi Agung, yang merupakan bagian dari lambang daerah HSU, dengan menggunakan cara supranatural.

Candi agung sekarang dikonstruksi menyerupai bentuk candi agung terdahulu tanpa merubah letak,hanya saja bangunan candi agung sekarang dibuat seperti rumah banjar dan di jadikan tempat wisata.

Masjid Sultan Suriansyah ( 1526 - 1550 )

Ini menjadi satu-satunya peninggalan Kerajaan Banjar yang masih digunakan sampai sekarang ini. Sesuai dengan jenis kerajaannya, yakni Kerajaan Islam Banjar, maka peninggalan sejarahnya adalah berupa masjid. 

Masjid Sultan Suriansyah ( 1526 - 1550 )

Sejak raja pendiri Banjar, Sultan Suriansyah mendirikan Kerajaan Banjar, masjid ini langsung didirikan. Selama 24 tahun lamanya masjid ini dibangun dan hasilnya sangat luar biasa. Awet sampai sekarang. Masjid ini muat untuk 500 jama’ah.

Adanya masjid Sultan Suriansyah ini, sebagai penanda bahwa raja pertama Banjar adalah seorang muslim. Baru masuk Islam pertama, beliau langsung mendirikan masjid. Kalau kalian ingin berkunjung, masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin.

Masjid ini sangat indah, dengan tambahan pemandangan Sungai Kuin yang memukau. Walaupun sudah pernah direnovasi sebanyak 3 kali, tetapi masjid ini mash tetap kokoh dan sangat berwibawa, menandakan kewibawaan Pangeran Samudra atau Sultan Suriansyah.

Renovasi pun bukan alasan untuk mengubahs seluruh bagian masjid termasuk dekorasi atau perabotnya. Mimbarnya masih asli, jadi masuk dalam barang kuno. Masih dipakai juga sampai sekarang. Bahkan ada 30 marbot masjid yang diberikan tuags merawat dan membersihkan masjid agar tetap lestari.

Banyak bagian masjid yang dipertahankan, jadi jangan tanya usianya yang sudah berapa ratus tahun ya. Pokoknya ratusan tahun.
Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

1 comment

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^