Dongeng Angsa Pembawa Keberuntungan - Dongeng Dari Skotlandia

Dongeng Angsa Pembawa Keberuntungan Pada suatu hari, seorang ibu muda yang baik sedang mencari tanaman obat untuk anaknya di sebuah padang rumput. Saat sibuk menyibak-nyibakkan rumput, ia mendengar bunyi gemerisik. Ia mendekati suara itu dan menemukan seekor angsa terbaring Iemah di tanah. Mata angsa itu mengedip perlahan-lahan dan paruhnya sesekali terbuka. "Ah, angsa yang malang. Kasihan sekali," katanya sambil membawa pulang angsa dengan hati-hati.
Dongeng Angsa Pembawa Keberuntungan

Pada suatu hari, seorang ibu muda yang baik sedang mencari tanaman obat untuk anaknya di sebuah padang rumput.

Saat sibuk menyibak-nyibakkan rumput, ia mendengar bunyi gemerisik.

Ia mendekati suara itu dan menemukan seekor angsa terbaring Iemah di tanah. Mata angsa itu mengedip perlahan-lahan dan paruhnya sesekali terbuka.

"Ah, angsa yang malang. Kasihan sekali," katanya sambil membawa pulang angsa dengan hati-hati.

Di rumah, ibu muda menaruh angsa dekat perapian agar hangat. la memeriksa angsa dan menemukan salah satu sayapnya terluka. Selain itu, angsa juga kelaparan. Sejak saat itu, ibu muda merawat angsa di rumahnya dengan penuh perhatian.

Semakin hari, kesehatan angsa semakin membaik. Ajaibnya, saat angsa semakin membaik, anaknya yang sakit juga ikut membaik.

Suatu hari, angsa akhirnya sembuh sepenuhnya. la bisa berjalan-jalan di dalam rumah dan mulai mengepak-ngepakkan sayapnya yang lebar.

Esoknya, angsa sudah siap untuk terbang lagi. ibu muda membukakan pintu rumah dan mempersilakan angsa itu terbang.

Saat angsa terbang ke angkasa. Ibu muda dikagetkan sapaan seseorang, "Ibu, aku lapar!"

Ternyata anaknya telah bangun dari tidurnya. Ia telah sehat sepenuhnya. Ibu muda sangat gembira mendengar suara anaknya. 

Ternyata, angsa telah memberi keberuntungan kepada ibu muda itu, yaitu anaknya sembuh. Sampai kini, orang Skotlandia menganggap angsa sebagai burung yang membawa keberuntungan.

Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment