Di zaman dahulu kala hidup sepasang suami isteri yg hidup sehari-harinya sebagai petani. Sangat disayangkan mereka tidak memiliki seorang anak.
Tidak pernah bosan mereka memanjatkan doa agar bisa mempunyai seorang anak. Pada suatu saat, seseorang super besar akbar melewati rumah sepasang petani itu serta tanpa tak sengaja mendengar doa-doa mereka. Karena iba, raksasa besar pun memberikan sebutir biji timun pada mereka untuk menanam serta merawatnya. Namun biji timun yang diberikannya pada sepasang suami isteri itu tidaklah cuma-cuma, ia mengatakan, "kalian wajib menyampaikan anak kalian kepada ku bila telah dewasa."
Ditanamlah biji ketimun itu oleh sepasang suami isteri dan kemudian dirawat dengan penuh asa. Dan akhirnya biji ketimun yg ditanam mengakibatkan yang akan terjadi yg baik menggunakan tumbuhnya sebuah ketimun yg beda berasal pohon-pohon ketimun lainnya. Akibat buah ketimun tersebut tumbuh menjadi besar serta mempunyai rona keemasan. Terlihat telah sangat matang, kemudian dipetiklah buah tersebut serta dibukanya sang mereka. Saat buah ketimun yg berwarna keemasan dibuka, terlihatlah seorang bayi wanita yg sangat cantik.
Bayi perempuan tadi diberi nama Timun Emas. Menggunakan tumbuh sebagai seorang anak wanita yang sangat indah serta pintar. Namun orang tuanya sangat risi menggunakan bertumbuhnya menjadi anak gadis, takut suatu ketika si super besar besar itu menghampirinya serta meminta anak tersebut untuknya.
15 tahun telah umur Timun Emas serta beliau tumbuh menjadi gadis remaja yg cantik jelita. Tiba-tiba di lalu harinya raksasa itu datang buat menemui sepasang petani dan mengatakan " heii petani, aku tiba kesini untuk meminta anakmu buat ku"
Jawab pak tani, "Anakku Timun Emas sedang tak ada dirumah dan isteri ku sedang memanggilya di kebun, kau tunggulah sampai beliau datang."
Timun Emas pun keluar lewat pintu belakang sesudah ibunya menyampaikan kantung kain mungil dan mengatakan, " pergilah nak, serta kamu bawa kantung ini. Terdapat benda-benda di dalamnya, yang bisa menyelamatkanmu asal sang super besar itu."
sudah sangat lama raksasa menunggunya, tapi Timun Emas belum juga pulang kerumahnya. Serta akhirnya si raksasa pun menyadari jikalau dirinya sedang dibohongi oleh sepasang petani.
Super besar memperhatikan disekitarnya. Pertama-tama dia tidak melihat apapun, namu terlihatlah berasal semak-semak yg berkiprah-gerak mencurigakan. Dari kejauhan terlihatlah Timun Emas sedang berlari, lalu super besar itu pribadi lari dang mengejarnya.
Semakin mendekat kejaran si raksasa itu ke Timun Emas, namun dia sembari berlari memasukan tangannya kedalam kantung kain mungil serta menemukan segenggam garam. Kemudian menggunakan cepatpun Timun Emas melempari garam itu ke super besar, ada bahari yang luas di dean super besar. Berusaha super besar melewati laut itu dan pulang mengejar Timun Emas lagi.
Dilakukannya pulang Timun Emas memasukan tangannya serta mencari yang ada didalam kantung itu. Ditemukannya segenggam cabe, lalu cabe itu dilempar lagi ke hadapan raksasa serta cabe itu berubah menjadi hutan yang lebat. Ranting-ranting tanaman menarik tangan dan kaki raksasa itu tetapi beliau mampu memotong serta kembali berlari mengejar Timun Emas.
Pulang lagi Timun Emas mencari isi yg ada pada dalam kantungnya, ditemukannya segenggam biji ketimun. Dilemparinya biji-biji itu ke raksasa serta tumbuhlah sebagai hutan ketimun yg berbuah ketimun dengan poly dan lebat. Dimakanlah ketimun-timun itu sampai habis serta akhirnya super besar itu merasa kekenyangan serta ngantuk, raksasa pun tertidur sangat pulas. Timun Emas berlari lagi untuk mampu menyelamatkan dirinya.
Beberapa lama kemudian, terbangunlah raksasa itu dan kembali mengejar Timun Emas. Menggunakan asa cemas Timun Emas menggoyang-goyangkan kantung pemberian dari ibunya dan hanya tinggal satu benda yg tersisa adalah segumpal terasi. Dengan tangan yang gemetar, dikeluarkannya segumpa terasi itu dan melemparkannya ke hadapan raksasa. Dengan penuh harap semoga terasi itu mampu menyelamatkan dirinya asal cengkeraman super besar.
Berubahlah terasi itu menjadi rawa-rawa berlumpur sesudah dilemparnya. Dan akhirnya raksasa itu jatuh ke pada lumpur tersebut, pertama-tama ia karam hanya sampi lutut. Makin lama dia karam lagi serta berusaha untuk berkiprah dan berontak namun apa dayanya lumpur itu malah menenggelamkannya ke dalam lumpur.
Lalu Timun Emas istirahat dan menenangkan diriny, akan tetapi ia tetaap waspada takut tiba-datang super besar itu balik mengejarnya. Usang telah Timun Emas menunggunya, tetapi tak terlihat batang hidung si raksasa itu asal pada lumpur. Timun Emas pun langsung berjalan pulang kerumah untuk menemui orang tuanya. Akhirnya Timun Emas serta ke 2 Orang Tuanya terlepas dari ancaman raksasa itu.