ASAL USUL DESA TRIBUANA DAN KARANG BOKONG, Banjarnegara

"TRIBUANA" yg berarti TRI itu TIGA, dan BUANA adalah alas/hutan jadi knapa di sebut sebagai desa TRIBUANA karena dulu ada TIGA HUTAN/ALAS di jadikan menjadi 1 rumpun ya itu TRIBUANA.
sd negeri 2 tribuana

"TRIBUANA" yg berarti TRI itu TIGA, dan BUANA adalah alas/hutan jadi knapa di sebut sebagai desa TRIBUANA karena dulu ada TIGA HUTAN/ALAS di jadikan menjadi 1 rumpun ya itu TRIBUANA. 

Di kisahkan kurang lebih pada sekitar tahun 1655 ada seorang jawa dari daerah susukan yang berkelana BERNAMA KI WIRADIPA/ mempunyai julukan MBAH DULANG KAWAK,dan daerah yg pertama dia singgahi adalah puncak KARANG BOKONG. Dulu menurut cerita puncak karang bokong dan sekitaran semua tribuana berupa hutan yg terdiri banyak dari pohon jati yg sudah tua. 

Ketika pertama kali menyinggahi puncak karang bokong, mbah wiradipa terheran karena melihat ada tiga buah makam, yg tak tau siapa yg di makamkn prtma kali di karang bokong.prtanyaan itu beliau simpan dalm hati. Beberapa bulan kemudian di karng bokong,mbah wiradipa menebangi semua pepohonan yg sudah tua untuk di jadikan tmpt tinggal. 

Setelah hutan mulai tetlihat bersih mbah wiradipa kemudian berjalan menuju arah utara dari karang bokong menyusuri sungai sigar pandan. Sesampainya ke utara,mbah wiradipa terkaget mendengar suara seseorang, y beliaulah ki RAGAINA. Orang yg prtma x menempati desa mertaina. 

Di sebut MERTAINA karena konon ki RAGAINA sedang mencari seseorang yg sakti mandra guna y itu EYANG MERTASARI. intuk itulah maka sekkarang yg di sebut desa mertaina di ambil dari nama depan seorang yg sakti y itu MERTAsari, dan nama orang yg prtma x menempati hutan trsebut y itu ki ragaINA. dan jadilah MERTAINA. 

Sesaat setelah mereka mengobrol anatara mbah wiradipa dan ki ragaina, Mbah wiradipa pun kembali ke karang bokong. Beliau memulai kmbali aktifitasnya untuk membersihkan hutan itu. 

Setelah beberapa hari kemudian,mbah wiradipa berjalan kembali ke arah timur melewati pinggiran sungai pekacangan dan berhenti di sungai kedawung. Mbah wiradipa pun kembali terkaget,karena bertemu tiga orang berperawakn besar dan hitam,kemudian mereka mengobrol,dan ternyata salh satu dari mereka bernama TIR IRENG WUDA dan beragama BUDHA. bersama 2 keluarganya. 

Nah,, asal usul kenpa ada desa TRISI, seperti cerita mbah nasrudin, di ambil dari nama seorang buda tersebut ya itu TIR ireng wuda dan di ambil dari 3 orng trsebut karena yg pertama kali mengISI tempat trsbt, akhirnya menjadi TIRSI/lebih jelas menjadi TRISI. 

Setelah beberapa saat mreka berbincang,akhirnya mbah WIRADIPA kembali pulang ke karang bokong, sesampainya di atas puncak karang bokong beliau beristirahat di balai depan gubuknya, tak tersadar beliau tertidur. 

Dalam tidurnya mbah nasrudin bercerita, beliau bermimpi di datangi seorg yang berjenggot panjang hingga menjuntai ke tanah, berpakain serba putih, dan ada semacam mahkota berwarna emas di kepalanya. 

Yaa, beliaulah seorang sakti mandraguna saking saktinya beliau menjadi siluman,Yang bernama eyang MERTASARI. Dan ternyata beliaulah yg di kubur di karang bokong pertama kali. Alkisah eyang MERTASARI bercerita kepada mbah WIRADIPA ketika beliau masih hidup. Di ceritakan dulu eyang MERTASARI benar2 sakti, hingga suatu saat ketika beliau berjalan di sekitaran desa SIMPAR, beliau di hadang oleh 7 berandalan yang akhirnya membunuh eyang MERTASARI. 

Bukan berarti eyang MERTASARI tidak sakti mandraguna,tapi karena keinginanya untuk MATI. Tubuhnya di potong mnjadi 3 bagian oleh berandaln tersebut, dari bagian kepala hingga prut eyang mertasari, di buang ke sungai pekacangan dan berhenti di sebelah utara desa LENGKONG, oleh karena itulah tempat di sebelah utara desa lengkong tepatnya sekitaran daerah klantang di juluki sebagai BUSUNG. 

Kemudian bagian peut hingga bokong terdampar di puncak karang bokong, dari itulah tempat itu hingga sekarang menjadi KARANG BOKONG. dan yg terakhir bagian kaki dari eyang MERTASARI berhenti di sekitaran sbelah utara ke barat sedikit, dan tmpt itu di beri nama KEJAJAR yg berarti kaki dari eyang MERTASARI berhenti sejajar. Mendengar cerita dalam mimpinya mbah wiradipa terheran akan ke saktian eyang MERTASARI. kemudian mbah wiradipa tersadar seketika itu juga. 

Setelah berisrirahat, mbah wiradipa memutuskan pulang kembali ke susukan untuk membawa keluarganya pindah ke karang bokong, beberapa tahun kmudian mbah wiradipa dan keluarganya bercocok tanam dan beranak pinak di sekitaran karang bokong. Mereka berkumpul menjadi satu, maka dari itulah mbah WIRADIPA membuat nama daerah tersebut menjadi KEMPUL yang berarti mereka BERKUMPUL di tempat itu. 

Mbah Nasrudin bercerita, ketika mbah wiradipa sudah mulai menua, beliau memberikan berupa nasehat dan wejangan kepada warga KEMPUL, bahwasanya ketika mbah wiradipa meninggal, juru kunci dari KARANG BOKONG harus dari keluaraga atau keturunan mbah wiradipa sampai kapan pun.hingga sekarang termasuk mbah NASRUDIN lah yg menjadi juru kunci makam KARANG BOKONG. 

Mbah wiradipa berkata, suatu saat kalau juru kunci dari makam karang bokong di ganti orang yg bukan dari keturunanya maka desa kempul akan longsor/lengser dan hilang.(wallohuallam). 

Di ceritakan entah di tahun berapa mbah wiradipa bercerita, akan ada masa kembali negara ini di jajah, dan beliau berkata, " JIKA SUATU SAAT NEGARA INI DI JAJAH KEMBALI, KALIAN ORANG2 DI DESA TRIBUANA BERSEMBUNYILAH DI KARANG BOKONG, KARENA DI TEMPAT ITULAH SUATU SAAT AKAN MUNCUL MAHLUK YANG SANGAT BESAR HIJAU BERMATA BESAR YANG AKAN MELINDUNGI KALIAN"

Menurut cerita mbah nasrudin, yg dapt membangunKan mahluk tersebut ialah juru kunci dari MAKAM KARANG BOKONG. Di tahun berapakah hal itu terjadi? Hanya ALLAH lah yg tau atas apa yg ada di langit dan di bumi.
Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment