ASAL USUL DESA PAGENTAN, Banjarnegara

Pada jaman dulu disini masih dikuasai oleh Demang. Kademangan disini dibawah kekuasaaan Kerajaan Mataram.Pada suatu hari ada sekelompok masyarakat yang sedang bekerja,pada saat itu mereka menemukan sebuah benda yaitu GENTHA ( lonceng yang biasa digunakan untuk gantungan kalung sapi ).
jalan-penghubung-di-desa-kayuares-kecamatan-pagentan-banjarnegara-putus-karena-longsor

Pada jaman dulu disini masih dikuasai oleh Demang. Kademangan disini dibawah kekuasaaan Kerajaan Mataram.Pada suatu hari ada sekelompok masyarakat yang sedang bekerja,pada saat itu mereka menemukan sebuah benda yaitu GENTHA ( lonceng yang biasa digunakan untuk gantungan kalung sapi ).

Untuk mengabadikan penemuan tersebut maka tempat penemuan itu dinamakan PAGENTAN. PA mempunyai arti TEMPAT ( bahasa Jawa Panggonan ). Contohnya pawuhan,pawinihwan,paturon dan lain-lain. Demang yang berkuasa disini yaitu Demang Ronggo. beliau menjabat demang sampai tutup usia, dan dimakamkan di pemakaman Kranggon,terletak disebelah utara Desa Pagentan.

Sesudahnya Demang Ronggo meninggal maka kedudukannya digantikan oleh Kepala suku Pagentan yaitu Japar. Japar adalah pendatang dari Desa Selagara. Kepemimpinan Japar sampai beliau tutup usia. Setelah beliau meninggal kepemimpinannya digantikan oleh Mbah Anggadrana yang berasal dari Selagara juga.Beliau memimpin juga sampai tutup usia.penggantinya adalah Anggawikrama. Beliau bertempat tinggal di Dukuh Tedunan. Diberikanya nama Tedunan karna jalan dari pagentan ketedunan merupakan sebuah jalan turunan ( Udunan bahasa jawa )  maka diberikanlah nama TEDUNAN oleh Anggawikrama.

Semeninggalnya Anggawikrama Pagentan mulai di pimpin oleh seorang Kades.Kades pertama desa pagentan yaitu Dirman.tidak ada kejelasan mengenai lama masa jabatannya. Kades kedua yaitu Partareja. Beliau menjabat sampai tua. Kepala desa yang ketiga yaitu Pringgosudarma. Beliau juga pernah menjadi Guru. Pringgosudarma berasal dari Pekalongan. Beliau di kenal sebagai pemimpin yang lunak tetapi berwibawa. Beliau memimpin sampai tutup usia.

Kepala desa ke empat yaitu Moch. Sidik yang berasal dari parakancanggah. Kepemimpinanannya menjadi kades tidak begitu lama. Kepala desa kelima yaitu Bapak pena,asli Pagentan. Masa jabatannya tidak lama, beliau berhenti ketika ada huruhara lenyapan jepang. Kepala desa ke enam yaitu bapak moch.Sidik yang terpilih kembali.pada saat yang sama beliau juga terpilih menjadi Penatus ( ketua Kring ) dari jabatannya menjadi ketua Kring beliau mempunyai beberapa bawahan Kades. beliau termasuk kades yang sudah sedikit moderen.Saya sendiri mengetahui beliau sudah mau memakai celana panjang dan bersepatu kulit yang mahal. Tak banyak yang mau bercelana pancang dan bersepatu seperti beliau hanya kepala desa laranggan Bapak sastradiwirya saja yang mau berpenampilan seperti Bapak Moch.Sidik. Pada kepemimpinanannya yang kedua ini Bapak Moch Sidik akhirnya menjabat sampai tutup usia.

Kepala desa yang ke tujuh yaitu Bapak Moch. Syamsudin beliau adalah keturunan dari Bapak Much. Sidik, bapak Much. Sidik menjabat cukup lama. beliau berhenti karna terkena perda. Dengan berbekalkan kemampuan dan kepercayaan dari masyarakat akhirnya beliau terpilih kembali menjadi kades yang ke delapan.

Kades yang kesembilan dan kesepuluh yaitu Bapak salabi.sampai sekarang beliau masih menjabat..
Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment