ASAL USUL DESA KLAPA, Punggelan, Banjarnegara

Dahulu kala, hiduplah seorang wanita sebatang kara yang hidupnya penuh dengan belas kasihan dari orang lain, sejak kecil ia di tinggal oleh kedua orang tuanya karena dibunuh oleh orang belanda karena tidak mampu untuk membayar upeti/pajak untuk orang belanda, kemudian wanita tersebut tetap berusaha untuk melanjutkan hidupnya dengan sembunyi-sembunyi dari orang belanda meski wanita tersebut sangat sedih karena di tinggal kedua orang tuanya namun dia tetap berusaha melanjutkan sisa hidupnya.

orang klapa

Dahulu kala, hiduplah seorang wanita sebatang kara yang hidupnya penuh dengan belas kasihan dari orang lain, sejak kecil ia di tinggal oleh kedua orang tuanya karena dibunuh oleh orang belanda karena tidak mampu untuk membayar upeti/pajak untuk orang belanda, kemudian wanita tersebut tetap berusaha untuk melanjutkan hidupnya dengan sembunyi-sembunyi dari orang belanda meski wanita tersebut sangat sedih karena di tinggal kedua orang tuanya namun dia tetap berusaha melanjutkan sisa hidupnya.

Semenjak dia hidup sendirian hidupnya dipenuhi dengan hutang dimana-mana hingga dia sangat kebingungan mau bagaimana caranya untuk membayar hutang-hutangnya, hingga pada suatu ketika terucap sebuah kalimat dari seorang wanita tersebut “Apabila suatu saat nanti saya meninggal tepat diatas kepala saya akan tumbuh sebuah pohon yang nantinya waktu demi waktu akan mengembalikan semua hutang-hutangku.”, warga yang tahu akan kalimat yang diucapkan oleh wanita tersebut lantas memberikan informasi kepada semua warga sehingga membuat semua warga desa tahu.

Pada suatu ketika wanita tersebut terkena penyakit parah yang mengakibatkan wanita tersebut meninggal dunia, setelah beberapa saat mayatnya dikubutkan tumbuhlah sebuah pohon kelapa yang sangat tinggi tepat diatas kepala kuburan wanita tersebut, kemudian karena kisah wanita tersebut yang sangat tragis dan penuh dengan perjuangan dan karena pohon itu tumbuh tepat diatas kepala kuburan wanita tersebut yang kemudian buah kelapa tersebut dapat di petik oleh semua warga sebagai ganti atas semua yang pernah di pinjam oleh wanita tersebut, sehingga warga sepakat untuk memberi nama desa mereka dengan sebutan Desa Klapa, yang pada dasarnya pohon tersebut berbuah tanpa mengenal musim.

Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment