Bupati Purbalingga Dari Masa ke Masa dan Peninggalan Sejarah di Purbalingga

Dyah Hayuning Pratiwi Bupati Purbalingga

Bupati Purbalingga dari Masa ke Masa :


•       Dibawah pemerintahan Kasunanan Surakarta :

  • Raden Ngabehi Dipoyudo III (1759 – 1787)
  • Raden Mas Yudokusumo (pejabat sementara, 1787 – 1792)
  • Raden Tumenggung Dipokusumo I (1792 – 1811)
  • Raden Mas Tumenggung Brotosudiro (1811 – 1831)


•       Dibawah Pemerintahan Hindia Belanda :

  • Raden Tumenggung Dipokusumo II (1831 – 1846)
  • Raden Adipati Dipokusumo III (1846 – 1867)
  • Raden Tumenggung Dipokusumo IV (1868 – 1883)
  • Raden Tumenggung  Dipokusumo V/Kanjeng Candiwulan (1883 – 1899)
  • Raden Adipati Aryo Dipokusumo VI (1899 – 1925)
  • Raden Adipati Aryo Sugondo BSch.G.St (1925 – 1950)


•       Dibawah Pemerintahan Republik Indonesia :

  • Mas Suyoto (1947 – 1948)
  • Raden Mas Kartono (1948 – 1950)
  • Raden Oetoyo Kusumo (1950 – 1954)
  • Raden Hadisukmo (1954 – 1960).
  • R Mochamad Sudjadi (1960 – 1967)
  • Raden Bambang Murdarmo, SH (1967 – 1973)
  • Letkol Psk. Goentur Daryono (1973 – 1979)
  • Drs. Sutarno (1979 – 1984)
  • Drs. Sukirman ( 1984 – 1989)
  • Drs. Soelarno (1989 – 1994)
  • Drs. Soelarno (1994 – 1999)


•       Pemilihan Bupati dengan Sistem Paket (berdasar UU No 22/1999)

  • 18.  Drs H Triyono Budi Sasongko, M.Si – Drs H Soetarto Rachmat (Bupati – Wakil bupati, 22 Maret 2000 – 23 Maret 2005).


•       Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Langsung (Berdasar UU No. 32/2004)

  • 19.  Drs H Triyono Budi Sasongko, M.Si – Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si (Bupati – Wakil Bupati, 27 Juli 2005 –  27 Juli 2010). 
  • 20.  Drs. H Heru Sudjatmoko, M.Si – Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto, MM (Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, periode 2010 – 2015)


PENINGGALAN SEJARAH

Selain kekayaan budaya dan beberapa macam upacara tradisional, di Purbalingga terdapat berbagai peninggalan sejarah purbakala. Benda- benda purbakala tersebut tersebar di wilayah Purbalingga, antara lain :

1. BATU LINGGA dan GUA GENTENG

Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga. Gua ini letaknya di lereng bukit terbentuk dari lelehan lava yang membeku, gua ini kadang-kadang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bersemedi.

2. GOMBANGAN

Berada di Dukuh Brubahan Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari + 5 km ke utara dari arah kota purbalingga. Merupakan tempat mandi yang berupa sumber mata air dan ramai dikunjungi pada malam hari, terutama pada malam jum?at kliwon. 

Menurut kepercayaan masyarakat, mata air tersebut dapat memberikan tuah bagi yang mandi ditempat ini dan konon awet muda, dapat mendapatkan jodoh dan naik derajat.

3. BATU LINGGA

Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga, merupakan penginggalan nenek moyang.

4. GIRI CENDANA

Berada di desa Kojongan kecamatan Bojongsari + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan makam Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo, Adipati Dipokusumo ini memegang tapuk pimpinan pemerintahan Kabupaten Purbalingga, yaitu Dipokusumo II,III, IV, V dan VI, sedangkan adipati yang pertama adalah Raden Tumenggung Dipayuda III, yang mulai memerintah pada saat ditetapkannya KabupatenPurbalingga pada tanggal 18 Desember 1830.

5. SENDANG / PETIRTAAN

Berada di desa Semingkir, Kecamatan Kutasari + 7 km dari kota Purbalingga. Sendang ini konon dapat memberikan tuah bagi yang mempercayainya. Di kunjungi pada malam malam tertentu.6. MAKAM KYAI WILAH   Berada di desa Karangsari kecamatan Kalimanah + 5 km dari kota Purbalingga. 

Merupakan tokoh beragama islam yang cukup berpengaruh. Tempat ini sering dikunjungi orang-orang yang ingin mendoakan dan mengharap berkah dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

6. MAKAM NARASOMA

Berada di kelurahan Purbalingga Lor kecamatan Purbalingga9. ARDI LAWET   Berada di Desa Panusupan Kecamatan Rembang + 30 km dari kota Purbalingga. 

Merupakan obyek wisata ziarah, karena sebagian besar pengunjungnya adalah para peziarah yang menginginkan berkah dari syekh Jambu Karang, seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah Kab. Purbalingga. 

Di tempat ini terdapat kuku dan rambut Syekh Jambu Karang yang dikeramatkan. Hari-hari ramai adalah Rabu Pon, karena menjelang malam Jum'at kliwon atau Kamis Wage diadakan upacara buku klambu dan yang paling ramai dikunjungi adalah Rabu Pon Bulan Suro. 

Untuk mencapai lokasi ke Ardi Lawet dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu :   ? Purbalingga ? Bobotsari ? Karanganyar ? Karangmoncol ? Rajawana ? Panusupan ? Ardi Lawet   ? Purbalingga ? Kaligondang ? Pengadegan ? Rembang ? Rajawana ? Panusupan ? Ardilawet.

7. BATU LINGGA, YONI dan PALUS

Berada di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon + 14 km dari kota Purbalingga. Merupakan peninggalan pada masa hindu.

Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment