ASAL USUL DESA TOYAREKA ( versi 2 dan 3 ),Kemangkon, Purbalingga


kantor kepala desa toyareka

versi 2
Seperti tempat-tempat lain, dahulu kala, sebelum menjadi desa toyareka, tempat itu masih berupa hutan dan hanya sedikit penduduknya. Suatu ketika mereka di landa kekeringan yang berkepanjangan. Akhirnya penduduk yang ada memutuskan untuk membuat sumur besar.

Disebut sumur besar sebab sumur yang mereka buat berdiameter kurang lebih 3 meter dan dalamnya kurang lebih 10 meter. Walau sudah berusaha namun airnya belum muncul-muncul. Lalu mencoba digali lagi. Belum berair, digali lagi! Untuk mengundang air penduduk berinisiatip untuk mengatakan bahwa air sudah keluar.

“Banyune metu! Banyune metu!” teriak orang-orang. Berpura-pura seakan air telah keluar.
Namun tetap saja air tak juga keluar walupun sudah berpura-pura air keluar.
“Metu temanan apa?” tanya tetua di desa itu.
“Mboten Pak, namung reka-reka, supados toyane medal!”
“Oh, mung reka-reka ya!” Tetua dusun itupun kemudian memanggil penduduk yang ada.
“Wis desa kiye, siki nganti mbesuk tek jenengi desa Toyareka!”

Begitulah riwayat nama desa Toyareka. Karena sumur tetap tidak bermata air masyarakat pun pasrah, walau sudah berpura-pura ada airnya, tetap saja kering. Jadi Toyareka artinya: Toya = air; reka = berpura-pura atau direka-reka.
Namun, sekarang Desa Toyareka airnya berlimpah dan tidak pernah mengalami kekeringan.

versi 3
Berasal dari kata toya yang berarti air dan reka yang berarti rekayasa atau muasal. Pada zaman perang bithing (zaman kerajaan mataram) ada salah seorang prajurit dari purbalingga yang kehausan. 

Lalu prajurit tersebut menebang pohon uyot-uyotan dan ternyata mengeluarkan air dari pohon tersebut. Air dalam bahasa jawa adalah toya.dan reka disini berarti asal. Jadi begitulah ceritanya kenapa desa ini disebut desa toyareka.
Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment