[LENGKAP] Kerajaan Mataram Kuno : Sejarah, Letak, Raja, Kehidupan, Kejayaan, Keruntuhan dan Peninggalan

Kerajaan Mataram Kuno berada di Yogyakarta, kerajaan ini dikelilingi dengan pegunungan, sehingga tanahnya sangat subur. Lokasi asli kerajaan ini terkadang berpindah-pindah akibat bencana. Agama yang dianut oleh masyarakatnya, yaitu Hindu Siwa yang selanjutnya berganti menjadi Budha Mahayana. Kerajaan ini tercatat telah menaklukan tiga dinasti, dengan menggunakan sistem pemerintahan dari kerajaan Majapahit, sekaligus meneruskan tahta dari kerajaan Kalingga.
Kerajaan Mataram Kuno berada di Yogyakarta, kerajaan ini dikelilingi dengan pegunungan, sehingga tanahnya sangat subur.

Lokasi asli kerajaan ini terkadang berpindah-pindah akibat bencana. Agama yang dianut oleh masyarakatnya, yaitu Hindu Siwa yang selanjutnya berganti menjadi Budha Mahayana.

Kerajaan ini tercatat telah menaklukan tiga dinasti, dengan menggunakan sistem pemerintahan dari kerajaan Majapahit, sekaligus meneruskan tahta dari kerajaan Kalingga.

[LENGKAP] Kerajaan Mataram Kuno : Sejarah, Letak, Raja, Kehidupan, Kejayaan, Keruntuhan dan Peninggalan

Kerajaan Mataram Kuno sendiri pernah berada di bawah kekuasaan 3 wangsa. Ketiga wangsa tersebut ialah Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Isana. 

Wangsa Sanjaya sendiri merupakan pemeluk agama Hindu beraliran Syiwa, Wangsa Syailendra adalah pengikut agama Budha. Sedangkan Wangsa Isana adalah wangsa yang masih baru dan didirikan oleh Mpu Sindok.

Raja pertama yang memimpin Kerajaan Mataram Kuno ialah Raja Sanjaya. Sanjaya adalah pendiri Wangsa Sanjaya yang menganut agama Hindu.

Selanjutnya Sanjaya diganti oleh Rakai Panangkaran yang pindah ke agama Budha beraliran Mahayana. Saat itulah wangsa Isana menjadi berkuasa. Meski demikian, agama Hindu dan Budha berkembang bersama.

Letak Kerajaan Mataram Kuno

Letak Kerajaan Mataram Kuno

Lokasi kerajaan ini dikelilingi oleh banyak pegunungan, gunung-gunung dan banyak dialiri oleh sungai-sungai, sehingga sangat terkenal akan kesuburan tanahnya.

Letak Kerajaan Mataram Kuno

Tepatnya terletak di Jawa Tengah, dan pusatnya yang memiliki sebutan Bumi Mataram.

Raja dan Silsilah Kerajaan Mataram Kuno

Raja dan Silsilah Kerajaan Mataram Kuno

Berikut merupakan daftar raja-raja yang sempat mendapat tampuk kekuasaan dalam memerintah kerajaan Medang.

1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya

Ratu ini merupakan penguasa, yang pertama memerintah selama kurang lebih 29 tahun dari 717 Masehi sampai 746 Masehi. Ketika ia berkuasa tercatat sudah hadir raja lain, yang berkuasa di Pulau Jawa yaitu Sana yang merupakan saudara dari sang ibunda Ratu.

2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran Dyah Pancapana

Raja kedua ini berkuasa pada abad 770 Masehi. Pada masanya tercatat, bahwa beliau sudah mampu membangung sebuah candi yang dikenal dengan nama Candi Kalasan. Serta Raja Rakai ini masih memiliki kekerabatan dengan Ratu Sanjaya.

3. Dharanindra atau Indra

Raja ini merupakan Wangsa Sailendra, beliau berkuasa atas kerajaan Medang sekaligus kerajaan Sriwijaya. Beliau berkuasa pada abad ke 782 M.

Tercatat dalam prasasti dari semenanjung Malaya, hingga daratan indocina telah berhasil ditaklukan.

Hingga beliau diberi julukan sebagai penumpas musuh-musuh atau Wairiwarawiramardana.

4. Sri Maharaja Rakai Warak

Raja ini memiliki nama asli Samaragrawira, ia merupakan penguasa keempat dari kerajaan Medang sekaligus menguasai kerajaan Sriwijaya.

Kekuasaan dimulai pada tahun 802 Masehi, raja ini juga merupakan putra dari raja sebelumnya yang memiliki julukan penumpas musuh yang perwira.

5. Rakai Garung

Raja ini merupakan penguasa kelima, yang memegang tampuk kekuasaan di kerajaan Medang. Ia merupakan wangsa Sanjaya, dan berkuasa antara abad 828-847 Masehi.

Tercatat dalam prasasti beliau bersama, dengan Partapan Pu Palar melakukan upacara Sima.

6. Sri Maharaja Rakai Pikatan Mpu Manuku

Merupakan raja ke-6 yang berkuasa sekitar abad 840-an Masehi hingga 856 Masehi.

Tercatat dalam prasasti, bahwa beliau berhasil membuat bangunan suci Siwagraha atau yang kini dikenal sebagai candi Siwa.

Sang raja juga mendapat gelar Jatiningrat pada abad 856, yang kemudian kekuasaanya diwariskan kepada anak bungsunya Dyah Lokapala.

7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi

Ialah putera terakhir Raja keenam, mulai memimpin sejak 856 M sampai 880-an M.

Beliau dilahirkan dari Raja Rakai Pikatan dan Permaisuri Pramodawardhani. Tidak diketahui bagaimana pastinya turunnya takhta kepada beliau.

8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 

Raja kedelapan ini, memulai pemerintahaanya di kerajaan Medang periode Jawa Tengah pada tahun 890-an Masehi.

Tidak terdapat prasasti yang mencantumkan namanya, ia merupakan menantu dari Rakai Pikatan dan merupakan saudara tiri dari raja ketujuh.

9. Sri Maharaja Rakai Watukura

Berkuasa di Jawa Tengah, sejak abad 899-911 M. Pada masa ini kerajaan berada di Poh Pitu atau yang disebut dengan Yawapura.

Wilayah kerajaannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur hingga daerah Bali.

10. Mpu Daksa 

Raja kesepuluh ini mulai berkuasa sekitar 913 Masehi sampai 919 Masehi. Beliau merupakan saudara ipar dari raja kesembilan, hal tersebut tercatat dalam beberapa prasasti.

Hubungan kekerabatannya sering disandingkan dengan nama istri dari Dyah Balitung dalam prasasti.

11. Sri Maharaja Rakai Layang

Memimpin sejak abad 919-924 M. Ratu kesebelas ini merupakan putri dari raja kesepuluh.

Berakhirnya kekuasaan nya disebabkan karena adanya kudeta dari Dyah Wawa yang dibantu oleh Mpu Sindok, hal tersebut tercatat dalam prasasti.

12. Sri Maharaja Rakai Sumba

Beliau adalah putera Rakai Kayuwangi, dan juga sepupu Dyah Bhumiyaja. Raja kedua belas ini mulai berkuasa pada tahun 924-929 Masehi.

Prasasti yang mencatatnya sebagai orang yang melakukan kudeta, yaitu prasasti Sangguran.

13. Mpu Sindok 

Raja ke-13 ini merupakan raja pertama dalam periode Jawa Timur, ia memulai kekuasaannya pada tahun 929 Masehi hingga 947 Masehi.

14. Sri Isyana Tunggawijaya 

Ratu keempat belas ini memulai kekuasaan sekitar tahun 947 Masehi. Ia berkuasa bersama dengan suaminya Sri Lokapala.

Namanya dijadikan sebagai nama dari dinasti yang baru yaitu wangsa Isana oleh sang ayah, yang berlokasi di Jawa Timur.

15. Sri Makutawangsawardhana 

Raja kelima belas ini mulai berkuasa sebelum tahun 990 Masehi. Beliau merupakan putra dari Ratu keempat belas.

Masa kerajaan yang dikuasainya tidak diketahui berapa lama pastinya. Ia memiliki seorang putri yaitu Mahendradatta.

16. Sri Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa 

Menjadi raja terakhir, yang berkuasa sejak tahun 991 M hingga 1016 M.

Tercatat dalam sejarah bahwa ketika ia menikahkan puterinya dengan Airlangga, terjadi serangan mendadak dari Kerajaan Lwaram atas bantuan kerajaan Sriwijaya hingga kerajaan menjadi runtuh dan lahir kerajaan baru dengan Airlangga sebagai rajanya.

Kerajaan mataram kuno berdiri pada abad ke 7 Masehi hingga abad ke 10 Masehi. Kerajaan ini sempat dipimpin oleh 16 raja dan ratu yang memiliki kekuasaan dalam periode Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sejarah kerajaan ini tercatat dalam 14 buah prasasti kuno.

Kehidupan Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno

Kehidupan Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno

Kehidupan Politik

Berdasarkan catatan yang ada di dalam prasasti Metyasih, Rakai Watukumara Dyah Balitung (Wangsa Sanjaya ke-9) mereka memberikan hadiah berupa tanah kepada 5 orang patihnya yang memiliki jasa yang besar terhadap Mataram.

Kehidupan Ekonomi

Di masa dinasti sanjaya kehidupan ekonomi pada saat itu bertumpu pada sektor pertanian sebab keberadaannya yang berada di dalam pedalaman dan juga memiliki tanah yang subur.

Seiring berjalannya waktu, kerajaan ini mulai mengembangkan kehidupan dibidang pelayaran.

Hal ini bermula ketika masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan keberadaan sungai bengawan solo sebagai jalur lalu lintas utama perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur.

Kehidupan Agama

Berdasarkan catatan yang tertulis di dalam prasasti Canggal dapat ditarik kesimpulan bahwa dimasa wangsa sanjaya mempunyai kepercayaan agama Hindu dengan beraliran Siwa.

Kehidupan Sosial

Sebetulnya dimasa dinasti Syailendra tidak diketahui secara jelas mengenai kehidupan sosialnya.

Namun berdasarkan peninggalan berupa candi-candi para ahli sejarah menyimpulkan bahwa kehidupan sosial dimasa itu sudah sangat teratur.

Hal ini bisa diliat dalam cara pembuatan cadi dengan tenaga masyarakat yang bergotong-royong. Selain itu, hal itu juga menyimpulkan betawa patuhnya para rakyat mematuhi rajanya.

Dengan keberadaan dua agama yang berbeda, toleransi diantara masyarakat juga sangat baik.

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balitung (898-910 M). Di masa kekuasaannya, daerah-daerah di sebelah timur Mataram berhasil ditaklukkannya. 

Oleh karena itu, daerah kekuasaan Mataram semakin luas, yang meliputi Bagelen (Jawa Tengah) sampai Malang (Jawa Timur).

Penyebab kejayaan kerajaan Mataram Kuno:
  • Naik tahtanya Sanjaya yang sangat ahli dalam peperangan
  • Pembangunan sebuah waduk Hujung Galuh di Waringin Sapta (Waringin Pitu) guna mengatur aliran Sungai Berangas, sehingga banyak kapal dagang dari Benggala, Sri Lanka, Chola, Champa, Burma, dan lain-lain datang ke pelabuhan itu.
  • Pindahnya kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur
  • Adanya sungai-sungai besar, antara lain Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang sangat memudahkan bagi lalu lintas perdagangan.
  • Adanya dataran rendah yang luas sehingga memungkinkan penanaman padi secara besar-besaran.
  • Lokasi Jawa Timur yang berdekatan dengan jalan perdagangan utama waktu itu, yaitu jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka.

Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Runtuhnya kerajaan Mataram disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, disebabkan oleh letusan gunung Merapi yang mengeluarkan lahar. Kemudian lahar tersebut menimbun candi-candi yang didirikan oleh kerajaan, sehingga candi-candi tersebut menjadi rusak. 

Kedua, runtuhnya kerajaan Mataram disebabkan oleh krisis politik yang terjadi tahun 927-929 M. Ketiga, runtuhnya kerajaan dan perpindahan letak kerajaan dikarenakan pertimbangan ekonomi. 

Di Jawa Tengah daerahnya kurang subur, jarang terdapat sungai besar dan tidak terdapatnya pelabuhan strategis. Sementara di Jawa Timur, apalagi di pantai selatan Bali merupakan jalur yang strategis untuk perdagangan, dan dekat dengan daerah sumber penghasil komoditi perdagangan.

Mpu Sindok mempunyai jabatan sebagai Rake I Hino ketika Wawa menjadi raja di Mataram, lalu pindah ke Jawa timur dan mendirikan dinasti Isyana di sana dan menjadikan Walunggaluh sebagai pusat kerajaan. 

Mpu Sindok yang membentuk dinasti baru, yaitu Isanawangsa berhasil membentuk Kerajaan Mataram sebagai kelanjutan dari kerajaan sebelumnya yang berpusat di Jawa Tengah. Mpu Sindok memerintah sejak tahun 929 M sampai dengan948 M.

Sumber sejarah yang berkenaan dengan Kerajaan Mataram di Jawa Timur antara lain prasasti Pucangan, prasasti Anjukladang dan Pradah, prasasti Limus, prasasti Sirahketing, prasasti Wurara, prasasti Semangaka, prasasti Silet, prasasti Turun Hyang, dan prasasti Gandhakuti yang berisi penyerahan kedudukan putra mahkota oleh Airlangga kepada sepupunya yaitu Samarawijaya putra Teguh Dharmawangsa.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Berikut beberapa peninggalannya.

1. Prasasti Canggal

Sebuah prasasti dengan ukiran angka 654 Saka atau 732 M, bertuliskan huruf Pallawa dan Sansakerta, ditemukan di Magelang Jawa Tengah.

2. Prasasti Kelurak

Prasasti yang bercerita mengenai sebuah bangunan suci ini bertuliskan angka 782 M, ditemukan di Desa Kelurak Percandian Prambanan, Jawa Tengah.

3. Prasasti Mantyasih

Prasasti yang berisikan mengenai silsilah kerajaan Mataram sebelum Raja Balitung ini, ditemukan di perkampungan Mateseh Jawa Tengah.

4. Prasasti Sojomerto

Prasasti peninggalan bangsa Syailendra ini tidak memuat tahun di dalamnya, bertuliskan aksara Kawi dan bahasa Melayu Kuno, ditemukan di Kabupaten Batang Jawa Tengah.

5. Prasasti Tri Tepusan

Berisikan mengenai pemberian tanah Sri Kaluhun kepada Desa Tri Tepusan prasasti ini menyebutkan tahun 842 M, duplikat prasasti ini juga sudah ada di museum candi Borobudur.

6. Prasasti Wanua Tengah III

Prasasti ini memuat nama-nama raja Mataram secara lengkap sebelum masa Raja Rake Watukara, ditemukan di Desa Gandula Kota Tamanggung pada tahun 1983.

7. Prasasti Rukun

Prasasti ini menuliskan angka tahun 907 Masehi atau 829 Saka, ditemukan di Jawa Tengah tahun 1975, prasasti ini menggunakan bahasa Jawa Kuno.

8. Prasasti Plumpungan

Prasasti ini memuat tulisan angka tahun 750 M yang diketahui sebagai berdirinya kota Salatiga, ditemukan di Desa Hampra kota Salatiga.

9. Prasasti Siwargrha

Prasasti ini memuat angka tahun 778 Saka atau 856 M, berisikan mengenai keterangan candi yang diberikan kepada dewa Siwa, prasasti ini berbahasakan Sansekerta.

10. Prasasti Gondosuli

Prasasti ini beraksara Kawi dan bahasa Melayu Kuno, bertuliskan angka tahun 792 Masehi, ditemukan di Tamanggung, Jawa Tengah.

11. Prasasti Kayuwumwungan

Prasasti ini disebut juga Karang tengah Prasasti Kayumwungan dengan bertuliskan bahasa Sansekerta, ditemukan di Tamanggung, Jawa tengah.

12. Prasasti Ngadoman

Prasasti ini dipercaya merupakan perantara antara aksara Budha dan aksara Jawa Kuno, ditemukan di kota Salatiga, Jawa Tengah.

13. Prasasti Kalasan

Prasasti ini memiliki tulisan tahun 700 Saka atau 778 Masehi, ditemukan di Sleman, Yogyakarta, prasasti ini merupakan peninggalan bangsa Sanjaya.

Selain prasasti, Kerajaan Mataram Kuno juga meninggalkan banyak candi yang tersebar di berbagai daerah. 

Berikut datar candi peninggalan Mataram Kuno :

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

1. Candi Gatotkaca

Candi Gatotkaca berada di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tepatnya di sebelah barat kompleks Candi Arjuna, tepi jalan menuju Candi Bima. Candi ini merupakan salah satu candi Hindu. Sedangkan untuk nama Gatotkaca sendiri diambil dari tokoh wayang yang ada di cerita Mahabarata.

2. Candi Arjuna

Candi Arjuna memiliki bentuk yang mirip dengan candi di kompleks Gedong Songo. Bangunan Candi ini berbentuk persegi dengan luas kurang lebih 4 m2.

3. Candi Bima

Candi Bima terletak di Desa Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab, Banjarnergara, Jawa Tengah. Candi ini berada di wilayah percandian paling selatan.

Bentuk candi ini sangat unik karena memiliki kemiripan arsitektur beberapa candi di India. Bagian atap hampir sama dengan shikara dan memiliki bentuk seperti mangkuk terbalik. Selain itu di bagian atap ini juga ditemukan relung dan relief kepala yang disebut kudu.

4. Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan peninggalan Mataram Kuno yang sudah terkenal di dunia. Bangunan Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Dan seperti yang kita tahu bahwa Candi Borobudur ini merupakan candi Budha terbesar.

5. Candi Mendut

Candi Mendut merupakan candi agama Budha yang dibangun sejaka Mataram Kuno dipimpin oleh Raja Idna dari dinasti Syailendra. Sama seperti Candi Borobudur, Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah.

6. Candi Pawon

Candi Pawon terletak di Magelang, Jawa Tengah. Jika dilihat dari atas, Candi ini akan terlihat berada dalam satu garis lurus dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut.

7. Candi Puntadewa

Candi Puntadewa terletak di kompleks candi Arjuna, Dieng. Bangunan Candi ini berukuran kecil namun tinggi.

8. Candi Semar

Candi Semar berada di hadapan candi Arjuna. Bentuknya segiempat membujur arah utara-selatan.


Nah itulah sejarah Kerajaan Mataram Kuno secara lengkap. Hingga peningggalan berupa candi dan prasasti yang masih ada hingga kini. Sekian pembahasan kali ini semoga bermanfaat dan terimakasih sudah mampir, jangan lupa share dan komentar dibawah ya...
Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

1 comment

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^